Kali ini saya Adhi Hamdan akan berbagi bagi pantun, ini dia Cekidot ...
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.
Contoh Pantun :
1. PANTUN ANAK-ANAK
Jarum jam terus berputar
Hingga tunjukkan pukul delapan
Jika kamu ingin pintar
jangan lupa do'a dan belajar
Pagar kawat pagar berduri
Terikat kuat di pohon bambu
Murid pintar dan baik hati
tentulah menghormati guru
Buah kelapa dimakan tupai
Kelapa jatuh menimpa pagar
kalau kamu ingin pandai
Rajin-rajinlah belajar
Naik delman kereta kuda
Pergi berlibur di hari minggu
Selagi kamu masih muda
Berlomba-lomba mencari ilmu
Burung merpati terbang tinggi
Melayang-layang di udara
Untuk menjadi anak berbakti
Turutilah nasehat orang tua
2. PANTUN ORANG MUDA
Kota malang kota dingin
Surabaya kota pahlawan
Siapa orang tak kepingin
Punya teman cantik rupawan
Ke tanah lapang main layang-layang
Benang putus terbang melayang
Dengarlah kawan, aku berdendang
Jangan bersedih, ayo kita bergoyang
Putih putih bunga melati
Merah merah bunga mawar
Siapa bilang aku sakit hati
Lihat saja aku masih tegar
Jika aku bilang gendut
Aku hanya tertawa riang
Jika aku dengar music dangdut
Pinggulku slalu bergoyang
Kura-kura dalam perahu
Perahu dayung patah kemudi
Siang malam engkau ku rindu
Datangnya kekasih pujaan hati
Layang-layang talinya putus
Jatuh ketanah jadi rebutan
Kasih saying yang tulus
Modal dalam persahabatan
Bunga mawar bunga melati
Harum wangi indah warnanya
Janganlah engkau bersedih
Mari bernyanyi lagu gembira
Sungguh segar buah jambu
Tumbuh di halaman belakang
Sungguh mati hatiku rindu
Kenapa abang lama tak dating
Kura kura dalam perahu
Pakai sepatu di hari minggu
Pura-pura tidak tahu
Dalam hati bilang I LOVE YOU
Maksud hati memeluk gunung
Apa daya gunung meletus
Resah gelisah hatinya bingung
Cinta kasih telah terputus
Kalau ada sumur di lading boleh
Boleh kita menumpang mandi
Kalau ada umurku panjang
Boleh berjumpa lagi
Hati hati beli rokok
Rokok sekarang panjang panjang
Hati hati cari cowok
Cowok sekarang mata keranjang
Naik kereta jurusan Jogja
Jangan lupa membeli kain
Jangan percaya omongan pria
Di mulut manis di hati lain
Dari mana datangnya lintah
Dari darat turun ke kali
Dari mana datangnya cinta
Dari mata turun ke hati
Jika pandai meniti buih
Selamat badan ke seberang
Jika tuan menaruh kasih
Boleh tuan datang bertandang
Pak Dullah pergi ke Mekkah
Menunaikan ibadah haji
Jangan pelit bersedekah
Biar orang bersenang hati
Pagi pagi makan mentimun
Timun muda enak rasanya
Dari pada dduk melamun
Lebih baik ayo bekerja
Burung camar terbang di udara
Burung nuri dalam sangkarnya
Jangan pernah berburuk sangka
Sebelum tahu apa sesungguhnya
Si Ahmat mengaji tamat
Mengaji Qur’an di waktu fajar
Biar lambat asal selamat
Tak lari gunung di kejar
Lentera tergantung di atas pagar
Tertiup angin hamper padam
Bijaksana bukan hanya pintar
Tapi juga sabar dan pendiam
Layang-layang putus benangnya
Terbawa angin hilang arah
Ayo sembahyang selagi bisa
Di akhirat, surga menanti kita
Pergi ke China ada tembok raksasa
Pulang kerumah bawa kain sutera
Jangan kapok atau putus asa
Jangan menyerah terus berusaha
Buah apel sangat ku suka
Apalagi buah semangka
Jangan takut sama problema
Tunjukkan kalau kamu bisa
Idul Fitri bulan Syawal
Saat saling bermaaf-maaf’an
Sabar ikhlas dan tawakal
Adalah tanda orang beriman
Bunga mawar berwarna merah
Tapi awas terkena duri-durinya
Janganlah kamu suka marah
Biar tidak lekas tua tua
Bunga bakung di tepi kali
Bungguh indah dan menawan
Buat apa berilmu tinggi
Bila tidak diamalkan
Aku petik dawai gitar
Nyaring merdu suaranya
Ayo maju dengan gentar
Gapai angan dan cita-cita
Perut lapar, makan singkong
Singkong rebus enak sekali
Jadi orang jangan suka bohong
Supaya dapat di percaya
Sungguh enak asam belimbing
Tumbuh dekat tepi telaga
Sungguh enak berkawan sumbing
Biar marah tertawa juga
Kalau jadi orang kaya
Mau beli apa saja
Kalau kamu sayang sesama
Maukah kamu gendong gorilla
Mak bongki lagi meramal
Meramal nasib di televisi
Banyak orang terpingkal pingkal
Melihat waria kecebur kali
Sungguh enak buah durian
Durian jatuh menimpa kaki
Banyak orang merasa heran
Ada nenek pakai Rok mini
Beli kambing ke pasar pahing
Banyak orang ramai sekali
Sungguh tak enak berambut keriting
Hena hujan persis kucing kecebur kali pandai
Pandai lah menyimpan jarum
Jangan sampai jatuh ke pasir
Pandai pandailah menyimpan kagum
Jangan ketahuan kalau naksir
Kota batik di pekalongan
Kota bogor kota hujan
Gadis cantik gadis pujaan
Tapi saying mata duitan
Ke dapur ngambil korek
Korek api tinggal sebiji
Hatiku geli melihat kakek
Sikat gigi sambil menyanyi
Janganlah kamu suka menangis
Bikin orang tua jadi susah
Dalam sejarah sudah di tulis
Gajah apa yang berani sumpah
Daging kambing dimasak gulai
Sungguh sedap nikmat sekali
Jika kamu memang pandai
Bintang apa bertanduk di kaki
Buat apa bersedih hati
Menanti kawan belum tiba
Bila tuan bijak bestari
Kuda apa berkaki dua
Ular kobra ular berbisa
Kalau menggigit sakit sekali
Coba terka kalau bisa
Apa nama burung dari besi
Ada tokek makan ular
Biar jelek tapi pintar
Kilatan petir, tanda turun hujan
Ayo berpikir Jangan ketinggalan jaman
Buah tomat buah jagung
Mari hemat ayo menabung
Beli pisang di dalam pasar
Punya hutang Ingatlah bayar
Sudah gaharu , cendana pula
Sudah tau, bertanya pula
Berlari kehutan, mengejar kupu-kupu
Raih masa depan, Kejar cita-citamu
Jangan di cubit, ini tangan
Orang pelit, nggak punya teman
Kucing mengeong, lapar perutnya
Banyak omong, tak ada buktinya
Kura-kura dalam perahu
Pura-pura tak tahu
Terima kasih saya ucapkan
Saya berpantun cukup sekian
Minta maaf pada kawan
Bila ada kesalahan
Salam : Ilmuwan Bahasa Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar